Bab 3: Virus


Virus adalah kata Latin untuk racun.
Cabang ilmu yang mempelajari virus disebut virologi.
Virus pertama kali ditemukan oleh A.Mayer pada tahun 1883 yang meneliti penyakit mosaic pada tembakau.
Kesimpulan Mayer kemudian diuji oleh Dmitri Iwanowski (ilmuan Rusia) pada tahun 1892 dan dilanjutkan 6 tahun kemudian oleh Martinus W. Beijerinck.

1. Ciri-ciri Virus
  • Berukuran ultra mikroskopis
  • Parasit sejati/parasit obligat
  • Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
  • Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
  • Dapat dikristalkan
  • Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
  •  

2. Struktur Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
  • Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
  • Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
  • Isi tubuh

Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
  •  Ekor

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

3. Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
  •  Daur litik (litic cycle)  
  1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

      2.Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
      3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
      4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
      5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
  •  Daur lisogenik (lisogenic cycle)

    1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
    2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
    3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
    4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
    5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru

4. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

  •  Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

 1. Membuat antitoksin
 2. Melemahkan bakteri
 3. Memproduksi vaksin
 4. Menyerang patogen

  • Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

     1. Pada Tumbuh-tumbuhan
 Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
 Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
     2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
 Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
     3. Pada Hewan
 Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
 Cacar pada sapi Vicinia Virus
 Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
 Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
     4. Pada Manusia
 I nfluensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus

6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)


Opini

Novika : Ciri-ciri yang dimiliki virus: dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja; hanya diperlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya; virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;  multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes; dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
Virus dapat berbentuk seperti batang, oval, bulat, dan huruf T. Ukuran virus sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron. Virus berbeda dengan sel karena tidak memiliki membran sel, sitoplasma, organel sel, dan sistem metabolisme tubuh. Cara hidup virus adalah sebagai parasit di dalam sel inang dengan cara menginfeksi sel tumbuhan, hewan, manusia, dan bakteri. Virus tumbuh-tumbuhan, antara lain, virus kentang dan virus mosaik tembakau. Virus bakteri, antara lain, bakteriofag. Virus patogen untuk hewan, antara lain, virus rabies, virus sampar ayam, dan virus penyakit kuku ternak. Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, influenza, mata belek, ebola, polio, hepatitis, demam berdarah, flu burung, HIV AIDS, dan kanker. Replikasi virus terjadi di dalam sel inang, dapat melalui siklus litik atau siklus lisogenik.



Roderick : Pada bab 3 ini, saya mempelajari tentang “Virus”. Virus adalah partikel, bukan sel (aseluler), dan hanya menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup lain. Kalau dalam bahasa latinnya virus adalah racun. Virus memiliki ukuran yang sangat renik, yaitu antara 25-300 nm. Virus memiliki bentuk bermacam-macam. Ada yang bulat, batang, dan ada yang seperti huruf T. Virus ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Yang menguntungkan adalah dapat digunakan dalam penelitian rekayasa genetika untuk kepentingan manusia, sedangkan yang merugikan adalah yang menyebabkan penyakit pada manusia, hewan , dan tumbuhan. Beberapa contoh penyakitnya adalah influeza, HIV, AIDS, hepatitis, dan lain-lainnya.    

Nikita : Pada bab 3 ini, topik pembahasannya mengenai virus. Virus merupakan kata latin untuk racun, pertama kali diteliti oleh ilmuan Jerman bernama A.Mayer. Virus memiliki ukuran yang sangat renik. Pada awalnya tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya tetapi setelah ditemukan mikroskop elektron, virus kemudian dapat dipelajari. Virus merugikan, misalnya penyebab penyakit, baik penyakit pada hewan dan penyakit pada manusia maupun penyakit pada tumbuhan. Beberapa contohnya penyakit influenza, HIV, dan hepatitis pada manusia, TMV dan CiLV pada tumbuhan, dan penyakit rabies pada anjing. Namun penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah dengan vaksin (patogen yang sudah dilemahkan) misalnya vaksin polio, saya mendapatkannya sewaktu masih kecil.